Menata Meja Makan / Table Setup

Menata Meja Makan / Table Setup

Table set-up / Menata Meja Makan adalah seperangkat peralatan yang rapi, bersih dan siap pakai yang terdiri dari chinaware (B&B plate dan tea cup dan saucer), silverware (sendok, garpu dan pisau), glassware (gelas), dan linen (moulton, table cloth dan napkin), yang disusun di atas meja lengkap dan rapi untuk satu orang.

Simak Arti Cover ;

  1. Berarti tamu, atau jumlah tamu yang dapat ditambah dalam suatu restoran.
  2. Berarti semua cutlery, crockery, glassware, dan Linen yang diperlukan untuk dipersiapkan di atas meja sebagai alat untuk makan bagi seorang tamu.
Jadi yang dimaksud dengan laying a cover adalah mempersiapkan atau memasang cutlery, glassware, dan linen di meja, untuk keperluan seorang tamu, sesuai dengan jenis makanan yang dihidangkan.
Menata Meja Makan dengan benar
Jadi dapat disimpulkan bahwa table setting adalah rangkaian kegiatan menutup meja menggunakan peralatan yang telah siap dipakai seperti chinaware (B&B plate dan tea cup dan saucer), silverware (sendok, garpu dan pisau), glassware (gelas), dan linen (moulton, table cloth dan napkin) dan table assesories (ashtray, salt and pepper shaker, flower vase, sugar bowl, dan table number).

Peralatan yang di pergunakan dalam menata meja makan, antara lain ;

a. Meja dan kursinya
b. Moulton atau under cloth
c. Table cloth
d. Napkin
e. Peralatan silver wares, china wares dan glass ware
f. Salt and pepper shaker
g. Flower vase
h. Astray
i. Table Number

1. Tujuan Penataan Meja

Tujuan Menata Meja MakanTujuan penataan meja adalah menunjang penampilan dalam restoran agar menambah daya tarik konsumen maupun untuk memperindah dekorasi sebelum menikmati hidangan. Pengaturan peralatan makan yang telah disediakan memudahkan untuk mengambil jenis makanan yang diinginkan.

2. Jenis-Jenis Penataan Meja

a. Basic Table Setting
Basic Table Setting
b. Standart Table Setting :
Standart Table SettingStandart table set-up digunakan untuk menutup meja makan pagi (breakfast) dan makan siang dan malam (lunch and dinner).
c. Elaborate Table Setting :
Elaborate Table SettingElaborate table set-up digunakan untuk menutup meja makan secara lengkap seperti jamuan kenegaraan yang sifatnya formal.

3. Pedoman Penataan Meja

Dalam melakukan table setting seorang waiter harus mempunyai satu pedoman dalam melaksanakan tugasnya karena variasi table setting sangat banyak.
1)      Seluruh perangkat makan, kecuali untuk dessert dan water goblet, diletakkan 2 cm atau dua jari dari tepi meja.
2)      Semua knife, kecuali dessert knife, butter spreader, diletakkan disebelah kanan dinner plate dengan bagian yang tajam menghadap ke dalam.
3)      Semua spoon, kecuali dessert spoon dan soup spoon, diletakkan disebelah kanan dinner plate dengan posisi terbuka.
4)      Semua fork, kecuali oyster fork dan dessert fork, diletakkan disebelah kiri dinner plate dengan posisi terbuka.
5)      Perangkat makan yang digunakan pada giliran pertama diletakkan pada posisi terluar dari cover.
6)      Dinner knife dan dinner fork, diletakkan tepat di depan kursi dan diberi jarak kira – kira 25 cm atau sebesar diameter dinner plate.

4. Laying the table cloth

Laying the table cloth
a)      Periksalah kondisi meja makan dan kursi. Pastikan meja dan kursi dalam kondisi baik dan kokoh.
b)      Buka lebar-lebar posisi kursi dari meja makan, sehingga memudahkan dalam bekerja.
c)      Ambil tumpukan linen pada side board dan bawa kemeja makan.
d)     Letakkan pada kursi dengan membalikkannya sehingga pusisi molton berada diatas.
e)      Memasang molton
f)       Memasang taplak meja (laying cover) dapat dilihat pada bahasan memasang taplak meja.
g)      Pasang slip cloth dan rapikan.
h)      Lipat napkin, lalu letakkan tepat ditengah depan kursi, rapikan kursi.
i)        Lakukan hingga napkin terpasang di meja.

5. Laying the cover

Secara garis besar langkah – langkah melakukan table set-up yang digunakan sebagai pedoman dasar adalah sebagai berikut :
a. Meletakkan table accesories (flower vase, ashtray, menage, table number). Dengan ketentuan flower vase di letakkan tepat ditengah meja makan sebagai patokan untuk meletakkan table accesories yang lainnya. Table number diletakkan menghadap pintu utama.
b. Letakkan show plate di tengah sisi meja makan dengan jarak 2 cm dari tepi meja.
c. Meletakkan cutlery dan silverware dimulai dari dinner knife dan dinner fork. Dinner knife diletakkan di bagian sisi kanan show plate dengan bagian mata pisau menghadap ke dalam. Jarak antara keduanya diperkirakan cukup untuk meletakkan dinner plate show plate yaitu ± 26 cm. Sedangkan dinner fork diletakkan di sebelah kiri show plate sejajar dengan dinner knife. kedua alat ini merupakan dasar untuk meletakkan alat yang lainnya.
d. Letakkan silverware yang lainnya sesuai dengan jenis hidangan dan diletakkan sesuai dengan pedoman meletakkan alat silverware.
e. Silverware jenis garpu (fork) selalu diletakkan di sebelah kiri kecuali yang tidak mempunyai pasangan seperti shrimp fork, oyster fork, seafood fork (dipakai untuk hidangan appetizer).
f.  Meletakkan water goblet ± 2 cm di atas dinner knife. Jika water goblet diikuti dengan gelas wine lainnya, pemasangannya diletakkan di bawah water goblet, posisinya sejajar atau serong membentuk sudut 45° dari tepi meja.
g. Bread and butter plate (B & B plate) di sebelah kiri garpu yang paling kiri ±3 cm, sedangkan butter spreader diletakkan di atas piring B & B plate.
h. Letakkan guest napkin di atas show plate.

0 komentar:

cara make up room

Room Section
Seksi kamar (room section) merupakan bagian yang bertugas dalam hal pemeliharaan kamar–kamar hotel. seperti kebersihan, keindahan, dan kenyamanan tamu selama tamu berada di hotel tersebut. Room attendant ialah petugas floor section yang menjaga kebersihan, kerapian, kenyamanan dan kelengkapan ka mar-kamar tamu. Room attendant harus memiliki penampilan baik dan rapi  meliputi tingkah laku kejujuran, sopan santun  pada tamu,atasan maupun teman sejawat. Untuk petugas pria disebut roomboy dan wanita disebut room maid. Selain unsur–unsur penting itu pihak tata graha khususnya seksi kamar dituntut untuk memberikan pelayanannya yang istimewa kepada  tamu melalui roomattendant sehingga tamu merasa puas selama tinggal di hotel dan diharapkan dapat menjadi pelanggan hotel.
Seksi ini bertanggung jawab terhadap pemeliharaan kamar tamu hotel, yang meliputi kebersihan, kerapian, keindahan dan kenyamanan tamu di hotel. selain unsur-unsur penting itu pihak housekeeping khususnya seksi kamar dituntut untuk memberikan pelayanan sebaik–baiknya sehingga tamu merasa puas selama tinggal di hotel dan menjadi pelanggan yang tetap (repeat guest), Untuk melaksanakan tugas dengan baik seorang roomboy harus mengetahui peraturan atau ketentuan-ketentuan yang berlaku di room section.
Adapun ketentuan-ketentuan antara lain:
1.      Mengenakan seragam hotel ,sepatu dan kaus kaki yang ditentukan
2.      Selalu   tepat   waktu   dan   bila   ada   halangan   diharap   memberitahu sebelumnya
3.   Segera  melaporkan  kepada  supervisor  atau  kantor  tata  graha  jika menjumpai  tamu yang sakit dan  hal-hal  yang  mencurigakan  misalnya pencuri atau skipper.
4.      Harus ramah dan member salam pada tamu serta melayani tamu dengan senang hati.
5.      Melaporkan pekerjaan yang belum selesai pada shift berikutnya.
6.      Melaporkan dan membawa lost and found kepada supervior.
7.      Dilarang  meninggalkan  roomboy  station  atau  tempat  tugas  tanpa  izin supervisor.
8.      Dilarang mengobrol dengan sesama karyawan ataupun tamu.
9.  Dilarang  merokok  dan  berbicara  keras-keras  ditempat  tugas  sehingga mengganggu kenyaman tamu.
10.  Dilarang menghidupkan radio atau nonton tv di kamar.
11.  Dilarang mengajak teman berkunjung kedalam hotel.
12.  Dilarang membawa barang atau apapun tanpa izin.
13.  Dilarang mengunakan lift tamu.
14.  Dilarang menyimpan barang yang bukan milik pribadi.
15.  Dilarang meninggalkan hotel dengan seragam dan membawa kunci kamar (pass key)
Tugas dan Tanggung Jawab Room Attendant dalam Pelayanan
Room attendant  merupakan petugas hotel yang  berada pada  seksi kamar  yang berhubungan langsung dengan tamu (front of the house). Tugas dari room attendant dapat dikatakan rumit dan berat karena complain yang datang dari tamu banyak sekali hubunganya dengan kamar dan baik atau buruknya  kamar hotel tergantung dari kualitas room attendant hotel tersebut. Harus diingat, bahwa pada tamu masuk kamar, pandangan pertamanya akan ditunjukkan pada kerapian tempat tidur.  Mereka akan mendapatkan kesan yang pertama atas hotel secara keseluruhan hanya dengan melihat kerapian tempat tidur tersebut.
Adapun  tugas  dan  tanggung  jawab  room  attendant  dalam  pelayanan  adalah sebagai berikut.
1.      Mengelola kamar yang menjadi tanggung jawabnya ( dalam arti yang luas ) baik atau buruknya kamar   sangat   tergantung  pada   room  attendant,   mulai  dari ketelitian, kerajinan maupun kualitas. Seorang room attendant yang rajin, teliti, dan terampil dalam melaksankan pekerjaannya akan dapat menghasilkan kamar yang  bersih, rapi,  lengkap dan nyaman. Oleh sebab itu room attendant harus mengerjakan kamar dengan teliti dan memeriksa semua perlengkapan yang ada di dalamnya.
2.      Melayani tamu. Di dalam memberikan pelayanan kepada para tamu tidak dibatasi waktunnya, sebab setiap saat tamu dapat meminta pelayanan, baik pagi, siang, sore, maupun malam hari. Pelayanan memiliki defenisi sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh manusia dan untuk manusia, dalam rangka memenuhi kebutuhan – kebutuhan serta tujuan – tujuannya sehingga membuat tamu merasa puas. Agar tamu dapat merasa puas maka  room  attendant  harus  dapat  memeberikan  pelayanan  yang  berkualitas.
Pelayanan terdiri dari lima dimensi, yaitu sebagai berikut.
3.      Menjalin kerja sama dengan sesama room attendant dan seksi – seksi lain yang berada  di housekepping department, bahkan  dengan  seksi              yang  berada  di department lain. Hal ini perlu dilaksanakan karena industri hotel merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan yang terdiri dari beberapa department yang masih memiliki hubungan yang erat dan tidak dapat berjalan dengan sendirinya.
Untuk  melaksnakan  tugas  pelayanannya,  room  attendant  dalam  kesehariannya dibagi  menjadi tiga shift dalam pelaksannannya, yaitu :
1.      Morning Shift              :Pukul 08.00 – 16.00
2.      Evening Shift               :Pukul 16.00 – 00.00
3.      Night Shift                   :Pukul 00.00 – 08.00
Ruang lingkup Operasional  Pelayanan Room Attendant
Room Attendant dipimpin oleh Floor Capatain yang bertanggung jawab langsung kepada Executive Housekeeper.
FloorCaptain bertanggung      jawab akan kelancaran tugas operasional pemeliharaan dan kebersihan  kamar  tamu  yang dilaksanakan  oleh  Room Attendant. Ruang lingkup yang menjadi tanggung jawab pelayanan Room Attendant adalah kamar – kamar tamu dengan mempersiapkan kamar tamu untuk siap dijual (ready for sale). Untuk melaksanakan tugas dengan   baik seorang Room   Attendant   harus mengetahui ketentuan – ketentuan yang berlaku di Room Section sehingga setiap roomAttendant dapat melaksanakan tugasnya dengan baik yang nantinya akan mendatangkan kepuasan kepada tamu dengan pihak hotel.
Menentukan Pembersihan Kamar
  • Mulai dari permintaan tamu (request early cleaning)
  • Kamar-kamar dengan code VIP
  • Kamar dengan tanda “Service” atau “Please make up my room
  • Kamar kosong dengan status kotor (vacant dirty)
  • Kamar yang masih ada tamunya (occupaid / stayovers)
  • Kamar dengan status expected departure (ED)
Namun kondisi hotel dengan occupancy tinggi, biasanya housekeeping akan menguamakan kamar yang status vacant dirty menjadi prioritas utama untuk dibersihkan agar kamar tersebut dapat dijual ke tamu yang lain.
Membersihkan Kamar Tamu
Hotel menyediakan banyak fasilitas untuk memanjakan pelanggannya dengan memberi rasa nyaman dan aman agar pelanggan merasa betah. Room mempunyai kontribusi yang sangat besar untuk meningkatkan image hotel secara keseluruhan. oleh sebab itu, room yang dijual kepada tamu harus dijaga dan dirawat kebersihannya.
Dalam hal ini, Room Attendant berperan penting untuk meningkatkan image hotel terhadap pelanggan dengan cara menyediakan, mempersiapkan dan menjaga kebersihan setiap kamar tamu. Kondisi kamar dapat menyampaikan suatu pesan dan buruknya karyawan dalam mempersiapkan kamar yang nyaman dan bersih bagi tamu.
Selain kebersihan, kecepatan untuk menyediakan kamar bersih juga memberikan nilai tambah bagi housekeeping. Ketersediaan kamar akan mengindari tamu untuk menunggu pada saat check in. Oleh sebab itu, Ketika room attendant telah selesai membersihkan suatu kamar maka Floor Supervisor harus me-release status kamar tersebut secepatnya. Jangan menunda!.
Prosedur pembersihan kamar perlu diperhatikan sedemikian rupa untuk memastikan semua bagian di dalam kamar tidak ada yang terlewatkan. Pembersihan harus dilakukan secara detail termasuk kerapian, kelengkapan amenities dan kebersihan. Pekerjaan utama dalam proses pembersihan kamar terdiri dari preperation (persiapan), process (pembersihan) dan finishing (pengecekan).
1.      Persiapan
Pada tahap persiapan ini, room Attendant melakukan persiapan sebagai berikut :
1.      Melapor ke housekeeping office dengan menandatangani daftar hadir (attendance record) pada kolom Time In.
2.      Mengambil room assignment sheet yang merupakan daftar kamar-kamar yang harus dikerjakan oleh room attendant. room assignment sheet ini dipersiapkan oleh floor supervisor untuk mengatur alokasi room atttendant dalam pembersihan semua kamar di hotel.
3.      Mengambil kunci kamar (Master key) sesuai dengan daftar kamar pada room assignment sheet kemudian menandatangani pada “key log book” pada kolom Key Out.
4.      Mengikuti “Morning briefing” yang dipimpin oleh supervisor untuk mendapatkan informasi mengenai aktivitas hotel misalnya : EA, ED, VIP, dan lain-lain.
5.      Room attendant menuju section masing-masing sesuai dengan lantainya kemudian mengambil “trolley” sebagai tempat penyimpanan semua peralatan penunjang kamar.
6.      Kemudian, mengecek semua kamar untuk memastikan status kamar sesuai dari system komputer sama dengan status fisik. Selain itu, tujuan lainnya adalah mengecek laundry tamu, mengecek kamar yang ada tanda “SERVICE dan DND” dan sebagai laporan untuk room discrepancy
7.      Hasil pengecekan fisik ini akan dilaporkan ke floor supervisor sabagai laporan morning housekeeping report setelah dikumpulkan dari semua room attendant yang bertugas.
8.      Room attendant sudah siap melakukan pembersihan kamar. biasanya akan dimuali dari kamar-kamar yang ada tanda “service”.
2.      Pembersihan
Pada tahap ini, room attendant sudah siap membersihkan kamar tamu, Prosedur pembersihan yang dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut :
a.       Entering the guestroom
§  Bell kamar kemudian sebutkan “Housekeeping”, bila tidak ada respon ulangi lagi. Jika juga tidak ada respon, buka pintu perlahan sambil mengatakan housekeeping.
§  Jika ada respon dari dalam, tunggu hingga pintu dibuka oleh tamu kemudian minta ijin apakah kamarnya dapat dibersihkan.
b.      Begining Task
§  Bawa masuk caddy tray dan linen bersih ke dalam kamar. letakkan caddy ke bathroom dan linen diatas luggage rack.
§  Buka curtain supaya penerangan di dalam kamar lebih terang. Buka jendela untuk sirkulasi udara segar (beberapa hotel jendela tidak dapat dibuka dengan alasan keamanan).
§  Bawa gelas, ashtray, cangkir ke basin di bathroom. bila ada tray dar room service hubungi room service untuk pick up.
§  Bersihkan tempat sampah dan buang sampah tersebut ke rubbish bag di trolley.
§  Periksa semua ruangan untuk melihat apakah ada barang-barang tamu yang tertinggal.
c.       Stripping the bed
§  Pindahkan bila ada barang / pakaian tamu ke tempat, setelah selesai making kembalikan ke posisi awal.
§  Lepaskan sarung bantal satu per satu kemudian letakkan bantal diatas meja/sofa.
§  Tarik sheet kotor satu per satu agar barang yang ada di bed tersebut tidak terbawa ke laundry.
§  Pindahkan semua linen kotor ke linen bag pada trolley.
d.      Making the bed
§  Periksa kebersihan bed pad, ganti bila kotor.
§  Letakkan sheet pertama di tengah bed, kemudian kunci masing-masing sudutnya dengan membentuk sudut 45 derajat.
§  Letakkan duvet cover seperti sheet pertama, ujung atas duvet sejajar dengan tepi bed, kemudian rapikan hingga terlihat kencang.
§  Letakkan bantal yang sudah dipasang sarung bantal pada ujung bed dekat head board.
§  letakkan bed runner sebelah bawah dari bed.
e.       Dusting
§  Proses dusting sebaiknya dilakukan secara terarah (se-arah jarum jam) untuk memastikan semua furniture tidak ada yang terlewatkan termasuk door entrance, skirting, desk table, chairs, window frame, coffee table, bed side table, wardrobe, dan lain-lain.
§  Lengkapi semua guest amenities yang dipakai oleh tamu dengan yang baru sebagai syarat kelengkapan kamar.
f.       Cleaning the bathroom
§  Bersihkan Glass tumbler yang kotor.
§  Bersihkan toilet, bathtup, shower, basin dan mirror.
§  Ganti towel yang kotor dengan yang bersih sesuai dengan standar.
§  Ganti dengan yang baru semua amenities yang dipakai. letakkan sesuai dengan standar.
§  Bersihkan lantai kamar mandi, pastikan bahwa rambut tidak ada yang tertinggal.
g.      Vacuuming the room
Vacuum lantai dari area yang paling jauh dari pintu dengan cara berjalan mundur. pastikan semua permukaan lantai tidak ada yang terlewatkan.
3.      Pengecekan
Pada tahap ini, room attendant memeriksa ulang kamar yang telah dibersihkan agar kamar tersebut sesuai dengan standar.
Adapun prosedure pengeceken meliputi :
1.      Kebersihan merupakan tujuan dari proses pembersihan, target kebersihan termasuk wall, furnitures, paintings, lamps, floor, linen, dan ceiling.
2.      Kerapihan merupakan pengaturan terhadap semua peralatan didalam kamar agar tertata baik dan rapi agar kelihatan menarik.
3.      Kelengkapan merupakan proses pengecekan terhadap semua amenities dan linens yang menjadi standar dari kamar tersebut dilengkapi setelah dipakai oleh tamu.
4.      Kerusakan bertujuan untuk memastikan semua perlengkapan di kamar dapat berfungsi dengan baik, misalnya lampu yang mati, remot control, furniture yang tergores, dan lain-lain.
5.      Kesegaran merupakan proses pengecekan terhadap kesegaran kamar. kamar yang baik adalah “fresh” bukan bau rokok, bau parfurm, dan lain-lain
Definisi Room Status
System komputerisasi yang dipergunakan dalam operasional hotel bertujuan untuk memperlancar dan mempermudah proses operasi suatu hotel, yaitu teknologi komputerisasi yang mampu menawarkan berbagai kelebihan dibandingkan cara-cara konvensional sehingga pengelolaan hotel menjadi lebih mudah, simple dan minimal kesalahan
Software Hotel banyak di kempangkan oleh ahli-ahli IT yang satu sama lain mempunyai kelebihan masing masing dengan harga yang bervariasi. Software hotel seharusnya memberikan solusi bagi semua kebutuhan operasional suatu hotel. Beberapa hotel software yang terkenal dan banyak dipergunakan adalah opera, Fidelio,Myoh, His, dan lain-lain.
Pada tulisan ini, pembahasan yang dibuat merupakan istilah- istilah umum yang sering dipakai dalam operasional hotel mengenai code dan pengertian dari room status, antara lain:
  Code   Description   Remarks
O Occupeid Suatu kamar yang sedang ditempati oleh sesorang secara sah dan teregister sebagai tamu hotel.
OC Occupeid Clean Suatu kamar yang sedang ditempati oleh sesorang secara sah dan teregister sebagai tamu hotel pada kamar yang bersih
OD Occupeid Dirty Suatu kamar yang sedang ditempati oleh sesorang secara sah dan teregister sebagai tamu hotel pada kamar yang kotor. Ini terjadi akibat perubahan status dari OC ke OD setelah melewati satu malam stay.
V Vacant Sebutan bagi kamar yang kosong
VC Vacant Clean Kamar yang kosong dengan keadaan bersih
VD Vacant Dirty Kamar yang kosong dengan keadaan kotor. kamar kotor dapat terjadi karena tamu yang sudah check out atau program cleaning dari housekeeping
VCI Vacant Clean Inspected Kamar kosong yang sudah dibersihkan dan diperiksa oleh floor supervisor dan siap untuk menerima tamu (dijual)
Comp Compliment Kamar yang terigester oleh seorang tamu, namun kamar tersebut free of charge (gratis)
HU House Use Kamar yang teregister atas nama seseorang dari manajemen atau karyawan yang dipergunakan sebagai tempat tinggalnya.
DND Do not Disturb Suatu tanda yang dibuat oleh tamu untuk tidak diganggu.
SO Sleep Out Seorang tamu yang masih teregister, namun kamar tidak dipergunakan karena tamu tesebut harus meninggalkan hotel beberapa hari.
Skip Skipper Tamu meninggalkan hotel sebelum melunasi semua kewajibannya
OS Out of Service Kamar yang memerlukan perbaikan ringan, biasanya lama perbaikan kurang dari satu hari, status ini dapat terjadi karena kerusakan atau program cleaning dari housekeeping. Out of service tidak mengurangi room availability.
OO Out of Order Kamar yang memerlukan perbaikan yang serius, biasanya lama perbaikan lebih dari satu hari. Status ini dapat terjadi karena kerusakan di kamar atau progam cleaning dari housekeeping. Out of order mengurangi room availability.
DO ED Due Out / Expected Departure Daftar kamar-kamar yang diharapkan untuk check-out hari ini sesuai dengan tanggal departure
EA Expected Arrival Daftar nama-nama tamu yang diharapkan tiba hari ini
CO Check Out Tamu yang sudah meninggalkan hotel hari ini setelah melunasi semua kewajibannya termasuk menyerahkan kunci yang dipakai ke front office
LCO Late Check Out Permintaan tamu untuk meninggalkan hotel lebih lambat dari waktu check out yang ditentukan.
ONL Occupeid no Luggage Seorang tamu yang masih teregister pada suatu kamar tanpa suatu barang apapun di dalamnya.
DL Double Lock Permintaan tamu ke pihak hotel untuk melakukan double lock sehingga tidak seorangpun dapat masuk ke kamar tersebut.

0 komentar:

Dasar Ilmu Pariwisata



BAB I
DASAR- DASAR PARIWISATA
1.      Wisata
Berdasarkan Undang-undang Kepariwisataan No.9 tahun 1990, Wisata adalah Kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.
Istilah wisata mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
  1. wisata merupakan kegiatan perjalanan yang bersifat sementara, dalam arti tidak untuk tinggal menetap ditempat yang dikunjungi tersebut
  2. kegiatan perjalanan tersebut dilakukan secara sukarela (volentir), tidak karena paksaan
  3. tujuan perjalanan adalah untuk menikmati obyek wisata dan daya tarik wisata, dan tidak untuk mencari nafkah atau pekerjaan ditempat yang dikunjungi tersebut
2.      Wisatawan
Kata wisatawan berasal dari bahasa sansekerta, dari asal kata “Wisata” yang berarti perjalanan, ditambah dengan “wan” yang berarti orang yang melakukan perjalanan wisata.
Dalam bahasaa Inggris, orang yang melakukan perjalanan di sebut traveler. Sedangkan orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan wisata disebut “tourist”.
Perbedaan pengertian atau batasan disebabkan karena perbedaan latar belakang pendidikan atau keahlian, perbedaan kepentingan dan perbendaan pandangan dari para ahli atau badan tersebut.
Di bawah ini dikemukakan batasan dari beberapa ahli dan badan internasional dibidang pariwisata :
  1. menurut Noval seorang ahli ekonomi Inggris memberi batasan mengenai wisatawan internasional sebagai berikut :
Wisatawan adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara, dengan tujuan tidak untuk menetap atau bekerja tetap, dan mengeluarkan uangnyadi tempat tersebut dari penghasilannya yang diperolehnya ditempat lain.
Pada tahun 1937 Komisi Ekonomi Liga Bangsa-Bangsa, pertama kali memberikan batasan pengertian mengenai international tourist pada forum internasional dengan tujuan perumusan tersebut adalah istilah wisatawan pada dasarnya hendaknya diartikan sebagai seseorang yang melakukan perjalanan selama 24 jam atau lebih di negara, selain dimana yang bersangkutan bertempat tinggal.
Hal pokok yang penting dari batasan Liga Bangsa-Bangsa tersebut yang perlu di catat adalah :
·         perjalanan dari satu negara ke negara lain
·         lama perjalanan sekurang-kurangnya 24 jam
Untuk selanjutnya disempurnakan dengan mengelompokkan orang-orang yang dapat disebut wisatawan dan bukan wisatawan.
Yang termasuk wisatawan adalah :
·         Mereka yang mengadakakan perjalanan untuk keperluan bersenang-senang, mengunjungi keluarga, dll.
·         Mereka yang mengadakan perjalanan untuk keperluan pertemuan-pertemuan atau karena tugas tertentu, seperti dalam ilmu pengetahuan, tugas negara, diplomasi agama, olahraga, dll.
·         Mereka yang mengadakan perjalanan untuk tujuan usaha
·         Mereka yang melakukan kunjungan dalam rangka perjalanan dengan kapal laut, walaupun kurang dari 24  jam
Yang tidak termasuk wisatawan adalah :
·         Mereka yang berkunjung dengan tujuan untuk mencari pekerjaan atau melakukan kegiatan usaha
·         Mereka yang berkunjung ke suatu Negara dengan tujuan untuk bertempat tinggal tetap
·         Penduduk di daerah tapal batas Negara dan bekerja di Negara yang berdekatan
·         Wisatawan yang hanya melewati suatu negara tanpa tinggal di negara yang di lewati tersebut
  1. wisatawan domistik
Adalah seseorang penduduk suatu negara yang melakukan perjalanan ketempat lain, selain di mana ia tinggal dan perjalanan tersebut dilakukan di dalam batas-batas negara dengan lama perjalanan sekurang-kurangnya 24 jam dan tujuan perjalanan itu tidak untuk mencari nafkah.
3.      Pariwisata
Kata pariwisata berasal dari bahasa Sangsekerta terdiri dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari berarti banyak, berkali-kali dan berputar-putar sedangkan wisata berarti perjalanan atau bepergian. Jadi pariwisata berarti perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling.
Menurut Noval, pariwisata atau tourism adalah keseluruhan kegiatan, yang berhubungan dengan masuk, tinggal dan pergerakan penduduk asing di dalam atau di luar Negara, kota atau wilayah tertentu.
Menurut Prof. Hunziker dan Kraf (1942), Pariwisata adalah keseluruhan hubungan dan gejala-gejala atau pariwisata yang timbul dari adanya perjalanan dan tinggalnya orang asing dimana perjalanannya tidak untuk bertempat tinggal menetap dan tidak ada hubungannya dengan kegiatan untuk mencari nafkah
Menurut instruksi Presiden No. 9 tahun 1969 kepariwisataan adalah merupakan kegiatan jasa yang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup yang khas seperti hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan alam yang indah dan iklim yang nyaman.
Menurut Undang-Undang Kepariwisataan No. 9 tahun 1990, Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusaha obyek wisata dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang ini.
Ruang lingkup kegiatan pariwisata mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
  1. Kegiatan yang berhubungan dengan angkutan dari tempat asal wistawan sampai tempat tujuan selama di tempat tujuan dan kembali ketempat asal.
  2. Kegiatan yang berhubungan dengan penyediaan pengelolaan dan pengembangan atraksi, sarana, prasarana pariwisata
  3. Kegiatan yang berhubungan dengan penyediaan jasa dan pelayanan informasi tentang atraksi, sarana, prasarana dan segala sesuatu yang diperlukan wistawan.
4.      Kepariwisataan
Dalam Undang-Undang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwista. Yang dimaksud dengan penyelenggaraan pariwisata sendiri adalah disamping kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan usaha jasa pariwisata, pengusaha obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata, juga termasuk usaha dan kegiatan yang ada kaitannya dengan pariwisata terebut.
Penyelenggaraan usaha jasa pariwisata meliputi usaha jasa perjalanan wisata, usaha jasa agen perjalanan wista, usaha jasa pramuwisata, usaha jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran, usaha jasa konsultan pariwisata dan usaha jasa informasi pariwisata.
Pengusaha obyek dan daya tarik wisata meliputi pengusaha obyek dan daya tarik wisata dan wisata budaya dan minat khusus.
Usaha sarana pariwisata meliputi usaha penyediaan akomodasi, penyediaan makan dan minum, penyediaan angkutan wisata, penyediaan kawasan wisata.
5.      Produk Wisata
Produk wisata adalah sesuatu yang di perlukan oleh wisatawan mulai ia meninggalkan tempat tinggalnya sampai kembai ketempat tinggalnya semula. Atau dapat diartikan pula sebagai keseluruhan pengalaman yang dialami wisatawan sejak keberangkatan, selama perjalanan sampai kembali ketempat tinggalnya semula.
Ciri-ciri umum dari produk pariwisata yang membedakan dengan produk-produk umum lainnya adalah :
  1. Produk pariwisata merupakan kumpulan dari aneka ragam komponen produk wisata yang utuh dari berbagai komponen yang diramu menjadi kesatuan yang saling terkait dan menyatu secara serasi, yang terdiri dari komponen-komponen :
·         Obyek dan daya tarik wisata
·         Jasa-jasa angkutan dan kemudahan wisata
·         Akomodasi
·         Restoran
·         Souvenir
·         Jasa pramuwisata
·         Jasa-jasa lainnya yang dinikmati atau dirasakan oleh wisatawan
  1. Masing-masing komponen di atas juga merupakan kumpulan atau kombinasi dari aneka ragam sub-sub komponen.
  2. Masing-masing komponen saling keterkaitan dan ketergantungan
  3. Produk wisata tidak dapat di bawa
  4. Bersifat tangible dan intangible
  5. Jasa atau produk wisata tidak dapat di simpan
  6. Produk wisata merupakan kombinasi dari barang ekonomi (yang dapat di ukur)
6.      Obyek dan Daya Tarik Wisata
Dalam Undang-Undang Kepariwisataan yang dimaksud dengan obyek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. Dalam bahasa Inggris istilah obyek daya tarik wisata ini digunakan dengan sebutan attraction yang berarti segala sesuatu yang memiliki daya tarik, baik benda yang berbentuk fisik maupun non fisik.
Obyek wisata dan daya tarik wisata dapat berupa :
  1. Ciptaan Tuhan (the creation of God)
  2. Hasil karya dan budaya manusia ( the creation of human being)
Obyek dan daya tarik wisata dapat dibedakan pula menjadi :
  1. Site Attraction yakni atraksi yang bersifat statis, seperti tempat yang memiliki iklim menyenangkan, pemandangan indah ataupun tempat-tempat bersejarah
  2. Event Attraction yakni atraksi yang bersifat hidup, seperti kejadian atau peristiwa kongres, pameran, festival, olahraga, kesenian, dll
7.      Sarana Pariwisata
Sarana wisata adalah sarana ekonomi dan sosial budaya yang diperlukan langsung oleh wisatawan dalam melakukan perjalanan. seperti transportasi, akomodasi, restoran, atraksi wisata, catering, toko-toko cenderamata, tempat-tempat hiburan umum, kantor pos, kantor telepon, rumah sakit, tempat penukaran uang, bank, kantor penerangan pariwisata, kantor keamanan dan lainnya.
Sarana dapat dibedakan dalam dua katagori yaitu :
a)      Sarana utama
Sarana yang merupakan komponen yang benar-benar diperlukan oleh wisatawan. Meliputi : akomodasi, angkutan wisata, jasa biro perjalanan, rekriasi dan hiburan, dll.
b)      Sarana penunjang
Sarana atau fasilitas penunjang adalah komponen yang dapat menunjang kebutuhan wistawan sewaktu-waktu diperlukan, sehingga dengan tersedianya sarana penunjang ini akan lebih membantu dalam memperlancar perjalanan. Meliputi : kantor telepon, kakntor pos, bank, tempat penukaran uang, tempat pelayanan kesehatan ,dan tempat keamanan.
8.      Prasarana Pariwisata
Adalah sarana ekonomi dan sosial budaya yang secara tidak langsung dibutuhkan  wistawan, seperti : pelabuhan, jalan, dll.
9.      Paket Wisata
Adalah suatu rencana atau acara perjalanan wisata yang telah tersusun secara tetap dengan harga tertentu, mencakup biaya transportasi, akomodasi, taour ke atraksi-atraksi wisata serta fasilitas, dan jasa-jasa yang telah tercantum dalam acara tersebut
BAB II
PENGELOMPOKKAN PARIWISATA
1.      Wisatawan menurut jenisnya
Pengelompokkan wisata menurut jenisnya, didasarkan pada maksud dan tujuan dari wisatawan tersebut dalam melakukan perjalanan. Pengelompokkan wisatawan menurut jenisnya ini dapat dibedakan sebagai berikut :
  1. Pariwisata pelancongan (pleasure tourism)
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang pergi untuk berlibur guna menghirup udara, untuk santai, melihat sesuatu yang baru, menikmati pemandangan yang indah, menikmati kesenian orang lain, keindahan kota, dll.
  1. Pariwisata rekreasi (recreation tourism)
Tipe pariwisata ini bertujuan untuk beristirahat, memulihkan ketegangan dan kelelahan baik fisik maupun rohani.
  1. Pariwisata budaya (culture tourism)
Tujuan dari pariwisata ini karena rasa ingin tahu dan ingin mempelajari suatu kebudayaan masyarakat ini. Misalnya mempelajari tentang adat kebiasaan suatu suku atau bangsa.
  1. Pariwisata olahraga (sport tourism)
Jenis pariwisata ini dapat dibedakan menjadi :
1.      pariwisata olah raga yang besar
2.      sport bagi wisatawan
  1. Pariwisata bisnis (business tourism)
Businessman dan industrialis yang melakukan perjalanan secara professional saja akan tetapi meliputi mereka yang melakukan kunjungan untuk melihat pekan raya, pameran dan mengunjungi bangunan-bangunan yang bersifat tehnik.
  1. Pariwisata konvensi (convention tourism)
Tujuan wisatawan ini adalah untuk menghadiri konferensi-konferensi internasional atau konferensi yang bersifat nasional, dan bisnis konferensi
2.      Wisatawan menurut bentuknya
Pengelompokkan wisata menurut bentuknya didasarkan pada lama kunjungan dan efek ekonomi dari pariwisata yang diperinci sebagai berikut :
  1. Wisatawan perorangan dan kolektif
Yang dimaksud dengan wisatawan perorangan adalah seorang wisatawan atau satu group wisatawan yang dalam melakukan perjalanan dengan cara mengatur sendiri.
Sedangkan yang dimaksud dengan wisatawan yang diorganisir adalah pariwisata yang cara pengaturannya perjalanannya, baik program maupun penentuan waktunya dilaksanakan oleh travel agent atau tour operator
  1. Wisatawan jangka pendek, menengah dan panjang
Wisatawan dapat diklasifikasikan yaitu : jangka pendek satu minggu sampai 10 hari. Jangka menengah antara 2 minggu sampai 1 bulan. Jangka panjang 1 bulan sampai 6 bulan.
  1. Wisatawan dengan alat angkutan
  2. Wisatawan aktif dan pasif
Wisatawan aktif (active tourism) adalah wisatawan asing yang membawa devisa untuk suatu negara. Sedangkan wisatawan pasif (pasif tourism) adalah penduduk suatu negara yang pergi ke luar negeri dan membawa uang ke luar negeri dan yang mempunyai pengaruh negatif terhadap neraca pembayaran.
3.      Wisatawan menurut volume
Dari segi volumenya, wisatawan dibedakan dalam dua kategori :
a.       Wisatawan mancanegara, yakni wisatawan asing yang melakukan perjalanan dari suatu Negara ke Negara lain
b.      Wisatawan domestic, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dalam negeri
BAB III
KOMPONEN PARIWISATA
Ruang lingkup Pariwisata meliputi :
a.       Semua hasil ciptaan Tuhan yang dimanfaatkan untuk kepuasan wisatawan, seperti : gunung, laut, sinar matahari, gerhana, dll
b.      Semua hasil ciptaan manusia yang dimanfaatkan untuk kepuasan wisatawan, seperti : budaya, museum, dll
c.       Semua aktivitas yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan kepuasan wisatawan, seperti : pembangunan dan pengembangan kawasan wisata, pembinaan dan pengelolaan pariwisata, pemasaran pariwisata, dll
Dilihat dari segi kebutuhan wisatawan, maka perjalanan wisata sangat penting, yakni :
a.       Objek dan daya tarik wisata (attraction)
b.      Aksessibilitas dan angkutan
c.       Fasilitas
d.      Informasi
A.    OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA
Obyek dan daya tarik wisata dapat berupa :
  1. segala sesuatu yang dapat dilihat dan dilakukan
  2. segala sesuatu yang menarik untuk dikunjungi
  3. segala sesuatu yang dapat memuaskan dan menyenangkan
obyek dan daya tarik wisata merupakan pertimbangan pertama dalam melakukan perjalanan, oleh karena itu obyek dan daya tarik wisata merupakan komponen terpenting dalam pariwisata, yang pertama-tama harus ada.
1.      Sumber obyek dan daya tarik wisata
Obyek dan daya tarik wisata bersumber dari benda-benda baik pisik atau non pisik dan peristiwa yang memiliki daya tarik. Daya tarik suatu obyek wisata dapat disebabkan karena hal-hal sebagai berikut :
a.       Karena memiliki nilai yang dapat menumbuhkan minat wisatawan tertentu.
b.      Kelangkaan dan keaslian dari sumber obyek dan daya tarik tersebut dapat disebabkan oleh :
·         Keasliannya dianggap unik
·         Keasliannya dianggap dapat membangkitkan semangat
·         Berbeda dengan yang biasa
·         Keberadaan obyek dan daya tarik tersebut yang dikaitkan dengan waktu tetap, hanya pada waktu-waktu tertentu, dan hanya ada sekali-kali atau jarang.
2.      Klasifikasi obyek dan daya tarik wisata
Obyek dan daya tarik wisata dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu :
a.       obyek dan daya tarik wisata alam
yaitu obyek dan daya tarik wisata yang merupakan hasik ciptaan Tuhan YME, seperti :
·         iklim
·         topografi dan ekologi (keadaan permukaan bumi dan lingkungannya)
·         flora dan fauna
b.      obyek dan daya tarik wisata budaya
Bersumber dari hasil karya dan budaya manusia, baik berupa benda-benda yang diciptakan manusia, maupun tata nilai yang berkembang di masyarakat, yang kadang-kadang satu sama lainnya berbeda dan memiliki keunikan dan kekhasssan sendiri. Obyek dan daya tarik wisata yang bersumber dari hasil karya dan budaya manusia adalah :
·         Monumen-monumen bersejarah
·         Tempat-tempat peninggalan bersejarah
·         Hasil seni
·         Perayaan atau festival tradisional
·         Hasil tekhnologi dan ilmu pengetahuan modern
Berdasarkan motivasi dan motif dari perjalanan dan keinginan wisatawan, obyek dan daya tarik tersebut dapat dibedakan menjadi :
a.       obyekdan daya tarik wisata untuk aktivitas yang berhubungan dengan kesengangan dan kesehatan
b.      obyek dan daya tarik wisata untuk olah raga
c.       obyek dan daya tarik wisata yang berhubungan dengan profesi
d.      obyek dan daya tarik wisata yang berhubungan dengan perdagangan
B.     AKSESSIBILITAS DAN ANGKUTAN
Yang dimaksud dengan aksessibilitas adalah sarana yang memberi kemudahan kepada wisatawan untuk mencapai tujuan. Pengertian aksessibilitas tidak terbatas pada alat angkutan (transportasi) yang dapat membawa wisatawan dari tempat asalnya ke tempat dan kembali ketempat asalnya, tetapi juga meliputi semua aspek yang memperlancar dalam melakukan perjalanan.
Dilihat dari pemakainya, alat angkutan dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu :
·         Angkutan yang dapat digunakan untuk penumpang umum maupun wisatawan
·         Angkutan yang khusus digunakan untuk wisatawan
Menurut jenisnya angkutan dapat dibedakan ke dalam tiga jenis, yaitu :
·         Angkutan darat
·         Angkutan udara
Penerbangan dapat dibedakan menjadi :
SCHEDUL AIRLINES : yaitu penerbangan yang berjadwal, dengan tarif, rute dan frekuensi yang tetap.
CHARTER FLIGHT : yaitu penerbangan yang beroperasi baik secara jadwal, maupun tidak, juga dapat melakukan penerbangan berdasarkan permintaan.
INCLUSIVE TOUR atau PAID UP AIR TRIP : yaitu perjalanan dimana onkos angkutan penerbangannya sudah termasuk biaya untuk akomodasi dan biaya-biaya lain yang diperlukan selama melakukan perjalanan wisata
·         Angkutan laut
C.    AKOMODASI
Akomodasi atau tempat menginap dapat diklasifikasikan dalam empat kategori di tinjau dari segi ekomomi, yaitu:
  1. commercial accomodation, yaitu akomodasi yang dikelola untuk mencari keuntungan
  2. sub commercial accomodation, yaitu akomodasi yang dikelola hanya sebagai kegiatan tambahan dari fungsi utamanya dengan tujuan untuk mencari keuntungan
  3. non profit making accomodation, yaitu akomodasi yang dikelola tidak untuk mencari keuntungan, tetapi hanya sekedar untuk menutupi ongkos pengelolaan
  4. non commercial accomodation, yaitu akomodasi yang dikeloola tidak untuk tujuan komersil
kategori akomodasi dapat dilihat pula dari segi-segilannya, sebagaiberikut :
  1. dilihat dari jenis pemakai
  2. dilihat dari segi pemiliknya
  3. dilihat dari lamanya pengoprasian
  4. dilihat dari segi kegunaan, tarif atau harga
  5. dilihat dari lokasi
  6. dilihat dari cara penggunaan
  7. dilihat dari segi konstruksi bangunan
  8. dilihat dari jumlah kamar
HOTEL merupakan jenis akomodasi yang dikelola secara komersil dengan menyediakan jasa pelayanan berupa : kamar, makanan dan minuman dan fasilitas atau pelayanan lainnya.
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan RI. No. PM10/ PW. 301/ phb-77, yang dimaksud dengan hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan berikut makan dan minum.
Di Indonesia hotel digolongkan dalam lima kelas penggolongan (bintang) didasarkan pada :
1.      minimum jumlah kamar
2.      fasilitas dan peralatan yang tersedia
3.      mutu pelayanan
4.      keamanan
Dilihat dari kegiatannya hotel mempunyai dua fungsi, yaitu :
  1. sebagai perusahaan yang memproduksi barang dan jasa
  2. mempunyai fungsi sebagai perantara
Di berbagai negara, diterapkan pengklasifikasian hotel, dimana tujuannya adalah :
  1. adanya keseragaman dalam penyediaan fasilitas dan harga pada tingkat tertentu
  2. melindungi kepentingan umum
  3. menghindarkan persaingan yang tidak sehat di antara hotel
Suatu hotel dikatakan baik, apabila memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
  1. manajemen
  2. reception, atau front office
  3. kitchen
  4. restaurant
  5. bar
  6. room
  7. hall
  8. storage
Jenis-jenis akomodasi yang lainnya adalah :
  1. motel (motor hotel)
  2. inn
  3. guest house
  4. caravan
  5. apartement
  6. villa
  7. youth hostel
  8. holidays
  9. homestay
  10. cottage, dll
D.    TEMPAT MAKAN DAN MINUM
Makan dan minum merupakan kebutuhan utama manusia yang harus slalu dipenuhi untuk dapat mempertahankan hidup. Tempat makan dapat berupa
  1. Catering
Adalah perusahaan yang kegiatannya memproduksi makanan dan minuman dalam jumlah banyak. Ada dua jenis catering yaitu :
a.       catering yang berdiri sendiri
b.      catering yang bersatu dengan restoran
  1. Restaurant
Disebut juga rumah makan, yang merupakan usaha yang menjual makanan dan minuman, baik kepada penduduk sekitarnya maupun penduduk yang datang dari tempat lain termasuk wisatawan.
E.     PERUSAHAAN PERANTARA DALAM PARIWISATA
Dalam pariwisata, perusahaan atau organisi yang langsung memproduksi dan menghasilkan jasa atau barang untuk wisatawan disebut dengan Tourist Supplier atau pemasok. Yang termasuk di dalamnya adalah :
1.      Pengelola atraksi wisata
2.      Perusahaan angkutan darat, laut dan udara
3.      Perusahaan akomodasi
4.      Toko-toko
5.      Restaurant, bar, cafe, nite club, dll
6.      Bank, asuransi, money changer, kantor pos, dll
Dalam pariwisata yang dimaksud dengan perantara adala suatu lembaga yang berdiri sendiri yang kegiatannya menghubungkan atau meneruskan produk wisata yang dihasilkan oleh pemasok kepada konsumen atau wisatawan terakhir.
Sedangkan yang dimaksud dengan distribution chanel adalah suatu konsep operasional yang digambarkan sebagai jalan atau jembatan yang menyalurkan produk wisata dari pemasok kepada konsumen terakhir.
Perantara-perantara tersebut ada yang berkedudukan di Daerah Tujuan Wisata (DTW) atau Tourist Destination Area dan ada yang berkedudukan di Sumber Pasar Wisata (SPW) atau Tourist Generating Market.
Perantara yang berkedudukan di daerah tujuan wisata berfungsi untuk membantu wisatawan dalam memberikan saran dan informasi pada saat kedatangan dan selama wisatawan  tinggal di tujuan. Perantara yang ada di DTW ada dua macam, yaitu :
1.      agen perjalanan lokal dan biro perjalanan yang mengkhususkan dalam inbound atau incoming business yang kegiatannya menyediakan jasa-jasa guide, hostess, melakukan booking akomodasi dan transportasi, memberi keterangan mengenai perjalanan dan melakukan tour.
2.      national tourist organization yang mempunyai kegiatan dalam memberikan pelayanan informasi.
Dengan demikian peranan perusahaan perantara dalam pariwisata adalah :
  1. sebagai penghubung antara pemasok dan konsumen atau wisatawan
  2. peramu dan pengatur dalam pelaksanaan wisata
  3. membantu wisatawan dalam hal menghemat waktu
  4. menyiapkan dan melayani produk dan jasa-jasa yang berkualitas, karena perantara memiliki hubungan yang tetap dan cepat dengan pemasok
BIRO PERJALANAN WISATA (BPW)
Biro perjalanan wisata yang digunakan dapat disamakan dengan Tour Operator. Menurut A.J. Burkat dalam bukunya Package Holiday by Airlines Tour Operator adalah perusahan distribusi dalam industri pariwisata yang kegiatannya melayani permintaan mengaatur transportasi, akomodasi dan jasa-jasa lainnya yang diperlukan wisatawan di tempat tujuan wisata, menjual paket-paket wisata melalui agen-agennya atau melalui kantornya sendiri pada perorangan atau group dalam harga tertentu.
Sedangkan menurut Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM.96/ HK.013/ MPPT/ 1987 yang dimaksud dengan Biro Perjalanan Umum adalah badan usaha yang menyelenggarakan kegiatan usaha perjalanan kedalam negeri atau keluar negeri.
Menurut Undang-Undang Kepariwisataan No.9 Tahun 1990 pasal 11, berbunyi Usaha Perjalan Wisata merupakan usaha penyediaan jasa perencanaan atau jasa pelayanan atau penyelenggaraan wisata
Kegiatan BPW menurut keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi meliputi :
1.      membuat, menjual dan menyelenggarakan paket wisata. Harga paket yang dijual meliputi : harga tiket, tarif hotel, komisi, ongkos, jasa-jasa lain, biaya overhead, biaya promosi, dan laba yang diharapkan
2.      mengurus dan melayani kebutuhan jasa angkutan bagi perorangan atau kolompok orang yang diurusnya
3.      melayani pemesanan akomodasi, restoran dan sarana wisata lainnya
4.      mengurus dokumen perjalanan
5.      menyelenggarakan pemanduan perjalanan wisata
6.      melayani penyelenggaraan konvensi
BPW atau Tour Operator dapat dibedakan kedalam dua jenis, yaitu :
  1. Inbound Tour Operator yakni BPW yang kegiatannya mengkhususkan dalam usaha untuk mendatangkan wisatawan asing ke dalam negeri
  2. Outbound Tour Operator yakni BPW yang kegiatannya mengkhususkan dalam usaha untuk membawa wisatawan ke luar negeri
AGEN PERJALANAN WISATA (APW)
Agen perjalanan merupakan usaha jasa yang mempunyai kegiatan dalam hal :
  1. menyediakan informasi kepada umum, mengenai transportasi, akomodasi, dan jasa-jasa lainnya, termasuk jadwal, tiket, tarif, dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan
  2. atas kuasa pemasok, menjual jasa-jasa tersebut kepada umum dengan harga tertentu
  3. sebagai perantara agen perjalanan mempromosikan komisi dari para pemasok berdasarkan persentasi dari hasil penjualan kepada umum
Menurut Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi yang dimaksud dengan Agen Perjalanan adalah usaha yang menyelenggarakan usaha perjalanan yang bertindak sebagai perantara di dalam menjual dan atau mengurus jasa unuk melakukan perjalanan.
Kegiatan agen perjalanan menurut keputusan tersebut adalah :
  1. menjual tiket angkutan dan lain-lain
  2. mengadakan pemesanan sarana wisata
  3. mengurus dokumen-dokumen perjalanan susuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku
BAB III
INDUSTRI PARIWISATA
1.      Pengeritan dan definisi industri pariwisata
Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan jasa atau produk yang berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan itu tidak hanya dalam jasa yang dihailkan, tetapi juga dalam besarnya perusahaan, lokasi tempat kedudukan, letak geografis, fungsi, bentuk organisasi yang mengelola dan metode atau cara pemasarannya.
Industri pariwisata adalah kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan para wisatawan pada khusunya dan traveller pada umumnya, selama dalam perjalanannya.
Bila ditinjau dari segi ekonomi mikro, industri pariwisata adalah setiap unit produksi yang dapat menghasilkan produk atau jasa tertentu. Sedangkan dalam segi makro, industri pariwisata adalah keseluruhan unit-unit produksi (travel agent, tourist transportation, hotel, restaurant dan bar, tour operator, tourist objek and tourist attractions, dan souvenir shop) baik yang tempat kedudukannya di daerah, dalam negeri atau di luar negeri yang ada kaitannya dengan perjalanan wisatawan yang bersangkutan.
Pengelompokkan perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri pariwisata adalah :
a.       travel agent
b.      tourist transportation
c.       hotel dan akomodasi lainnya
d.      restaurant dan bar
e.       tour operator
f.       tourist objek and tourist attractions serta entertainment lainnya
g.      souvenir shop
2.      Prasarana dan sarana kepariwisataan
Yang dimaksud dengan prasarana adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses prekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan wisatawan untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi fungsinya adalah melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan pelayanan sebagaimana mestinya.
Yang termasuk dalam prasarana adalah :
a.       prasarana umum
Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi kelancaran perekonomian.
b.      kebutuhan masyarakat banyak
Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan masyarakat banyak.
Ada tiga macam sarana kepariwisataan, dimana satu dengan lainnya saling melengkapi. Ketiga sarana yang dimaksudkan adalah :
a.       sarana pokok kepariwisataan
adalah perusahaan-perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung kepada lalu lintas wisatawan. Fungsinya adalah menyediakan fasilitas pokok yang dapat memberikan pelayanan bagi kedatangan wisatawan. Adapun perusahaan-perusahaan yang termasuk kelompok ini adalah :
·         perusahaan yang usaha kegiatannya mempersiapkan dan merencanakan perjalanan wisatawan
·         perusahaan yang memberikan pelayanan di daerah tujuan kemana wisatawan pergi
b.      sarana pelengkap kepariwisataan
adalah fasilitas-fasilitas yang dapat melengkapi sarana pokok sedemikian rupa, sehingga fungsinya dapat membuat wisatawan lebih lama tinggal di tempat atau daerah yang dikunjunginya.
c.       sarana penunjang kepariwisataan
adalah fasilitas yang diperlukan wisatawan, khususnya wisatawan bisnis, yang berfungsi tidak hanya melengkapi sarana pokok dan sarana pelengkapa, tetapi fungsinya yang lebih penting adalah agar wisatawan lebih banyak membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya tersebut.
3.      Hasil (produk) industri pariwisata
Pariwisata sebagai suatu industri menghasilkan jasa-jasa sebagai produk yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya. Jadi, yang dimaksud dengan hasil industri pariwisata ialah semua jasa-jasa yang dibutuhkan wisatawan semenjak ia berangkat meninggalkan tempat kediamannya, sampai ia kembali kerumah dimana ia tinggal.
Pada dasarnya ada tiga golongan pokok industri pariwisata tersebut, adalah :
a.       Tourist object yang terdapat pada daerah-daerah tujuan wisata, yang menjadi daya tarik orang-orang untuk datang berkunjung kedaerah tersebut.
b.      Fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut
c.       Transportasi yang menghubungkan negara asal wisatawan dengan daerah tujuan wisatawan serta transportasi di tempat tujuaan ke objek-objek wisata
4.      Ciri-ciri produk industri pariwisata
Di bawah ini dikemukakan beberapa ciri-ciri hasil produk pariwisata yang terpenting, diantaranya adalah :
a.       Tidak dapat dipindahkan.
b.      Pada umumnya peranan perantara tidak diperlukan
c.       Tidak dapat ditimbun
d.      Tidak mempunyai standart atau ukuran yang objektif
e.       Permintaan terhadap hasil atau produk industri pawisata tidak tetap dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor non ekonomis
f.       Calon konsumen tidak dapat mencoba atau mencicipi produk yang dibelinya
g.      Hasil atau produk industri pariwisata itu banyak tergangung dari tenaga manusia dan sedikit sekali yang dapat digunakan mesin
h.      Dari segi pemilikan usaha, penyediaan produk industri pariwisata dengan membangun sarana-sarana kepariwisataan yang besar, sedangkan perubahan elastisitas permintaan sangat kuat

0 komentar:

Copyright © 2013 perhotelan